Search

22.9.09

Membuat Allah Tersenyum

“Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan bagi kesenanganMu semuanya itu ada dan diciptakan.” (Wahyu 4:11 NLT—New Living Translation)

Salah satu film favorit saya saat kecil adalah film kolosal yang bercerita tentang kehidupan kerajaan di negeri Cina. Satu hal yang saya pelajari dari film tersebut adalah adegan di mana seluruh isi kerajaan tersebut, entah itu dayang, selir, pembawa pesan, atau bahkan putri dan pangerannya, menyembah Sang Raja dengan penuh hormat. Apapun yang sedang dilakukan, ketika Sang Raja lewat di depan mereka, mereka langsung menghentikan pekerjaan mereka, dan sembah sujud ke hadapan Sang Raja. Seolah-olah mereka sangat menghormati raja mereka dan apapun yang mereka lakukan dalam istana tersebut, semuanya untuk kepentingan Sang Raja dan untuk menyenangkan hati Sang Raja.

Begitu pula dengan kita. Pada saat kita dilahirkan ke dunia, Allah ingin kita hidup, dan kelahiran kita memberiNya kesenangan besar. Allah sebenarnya tidak perlu menciptakan kita, namun Dia memilih untuk menciptakan kita demi kesenanganNya sendiri, untuk kepentinganNya, untuk kemuliaanNya, dan untuk tujuanNya. Itu sebabnya penyembahan kita kepada Tuhan, bukanlah untuk kepentingan dan kesenangan kita, tapi untuk kepentingan dan kesenangan Allah sendiri.

Penyembahan, sekali lagi, bukan soal musik dan tidak ada kaitannya dengan gaya atau volume atau kecepatan lagu. Penyembahan adalah tentang mendatangkan kesenangan bagi Allah. Jadi, apapun yang kita lakukan untuk kemuliaanNya – bekerja, belajar, melayani di gereja, melakukan pekerjaan rumah tangga – dengan penuh kesadaran akan kehadiranNya setiap waktu dalam hidup kita, kita sedang menyembahNya dengan cara yang Ia inginkan.

No comments:

Post a Comment