Search

1.7.07

Ceritakan!

Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu.
Matius 9:31


Dulu, saya punya pandangan yang keliru tentang mujizat. Saya pikir mujizat hanya terjadi pada orang-orang yang berkekurangan. Orang yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yang kurang mampu jadi berkecukupan, dan lain-lain.
Tapi Tuhan membuka mata saya untuk melihat seberapa luasnya arti mujizat itu sebenarnya. Mujizat bisa saja terjadi dalam kuliah, dalam pekerjaan, dalam rumah tangga, bahkan dalam pergaulan kita.
Ketika kita bertemu seseorang yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya, dan ternyata dia menjadi seseorang yang dimenangkan oleh Kristus lewat kehidupan kita, itu mujizat.
Mujizat tidak perlu sebuah peristiwa yang spektakuler dan luar biasa. Karena yang luar biasa itu adalah Allah kita, bukan mujizatnya itu sendiri. Mujizat itu adalah sebuah pengalaman pribadi yang nyata bersama Tuhan, di mana Tuhan menyatakan kuasaNya atas hidup kita.
Jadi, ceritakan setiap mujizat-mujizat ‘kecil’ yang Allah lakukan dalam hidup kita. Bagikanlah itu kepada orang lain, sehingga bisa menjadi kesaksian bagi setiap orang yang mendengarnya. Karena itulah sebabnya Allah memberikan mujizat-mujizat itu dalam kehidupan Anda. Ingatlah bahwa kesaksian kita akan menguatkan mereka untuk terus bertumbuh dalam Tuhan.

Ampuni, Lupakan, Doakan!

Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Lukas 23:34a

Seorang teman saya baru saja mengalami satu perselisihan dengan teman saya yang lain. Namun, akhirnya dia mengakui bahwa dia telah mengampuni ‘musuh’nya. Keesokan harinya ketika kami berdua sedang berjalan-jalan, dia melihat ‘musuh’nya berjalan ke arah kami. Dengan segera dia menarik saya untuk berballik dan berjalan melalui jalan yang lain. “Saya memang sudah mengampuninya, tapi males kalau ketemu dia. Saya jadi kepikiran lagi. Lebih baik saya menghindar saja.”, ujarnya.
Banyak dari kita yang mungkin dapat mengucapkan kata-kata pengampunan bagi seseorang yang telah menyakiti hati kita. Namun, berapa banyak di antara kita yang benar-benar mengampuninya? Karena untuk mengampuni seseorang tidak semudah mengucapkan kata-kata pengampunan baginya.
Mengampuni berarti melupakan apa yang pernah diperbuat oleh orang yang telah menyakiti kita, memberikan kesempatan kedua dan kepercayaan kembali kepadanya, serta mendoakannya dengan tulus. Mengampuni adalah tindakan aktif, bukan sekedar tindakan pasif dengan mengucapkan bahwa kita sudah mengampuninya. Artinya, ketika kita telah mengampuni seseorang, lakukan sebuah tindakan aktif : datangi dia dan minta maaf. Peluk dia dan berikan kasih yang telah Tuhan tunjukkan kepada kita lewat pengorbananNya di kayu salib. Karena kita telah diampuni, untuk mengampuni orang lain juga.Lihat teladan Yesus ketika Dia berada di atas kayu salib dan mendoakan orang-orang yang telah menyalibkanNya. Bagaimana jika Anda di posisi Yesus saat itu, dengan perlakuan mereka seperti itu? Akankah Anda berbuat sama seperti yang Yesus lakukan?

Akrobat Sirkus

Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Maka meleklah mata mereka.
Matius 9:28b-30a

Seorang pemain akrobat sirkus ingin menunjukkan atraksinya dengan bersepeda di atas seutas tali yang membentang di udara. Dia meminta seorang sukarelawan untuk duduk di belakang sepeda yang dikendarainya. Tak ada satupun yang berani. Namun tiba-tiba seorang anak kecil berdiri dan mengacungkan tangannya, “Saya mau.”.
Semua penonton dengan kagum memuji keberanian sang anak. Akhirnya sang pemain akrobat berhasil melewati seutas tali dengan sepedanya bersama sang anak kecil tadi. Setelah diketahui, ternyata anak kecil tadi adalah anak si pemain akrobat sirkus.
Lihatlah betapa besar kepercayaan sang anak terhadap ayahnya. Ia benar-benar menggantungkan hidupnya kepada sang ayah di atas sepeda itu. Ia tidak terlalu pusing soal kemampuan ayahnya. Karena dia percaya ayahnya akan melewati tali itu dengan mudah.Bagaimana dengan kita? Mari kita belajar seperti anak kecil tadi, belajar tidak meragukan kemampuanNya untuk memberikan jalan keluar bagi segala masalah kita.
Percayalah bahwa Tuhan lebih besar dari segala masalah kita.
Dan kita akan melihat kemenangan demi kemenangan yang kita alami dalam seluruh aspek kehidupan kita. Karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Allah kita.