Search

21.3.14

Follow Me






Markus 6: 37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!"

Sampai tulisan ini saya tulis, saya sudah bekerja hampir lima tahun di perusahaan tempat saya bekerja, dan memiliki seorang atasan yang sama sejak saya pertama kali bekerja hingga sekarang.  Bukan waktu yang singkat untuk dapat akhirnya mengerti seperti apa karakter dan bagaimana cara atasan saya bekerja, hingga akhirnya saat ini saya mengenal betul apa yang ia inginkan, dan bagaimana cara ia memandang sebuah masalah dan menyelesaikannya.  Sampai akhirnya ada di tahap itu, ada waktu yang saya luangkan setiap hari untuk memelajari dan meneladani apa yang ia kerjakan dan bagaimana bersikap saat menghadapi sebuah masalah.
Bukan hanya di dunia pekerjaan seharusnya kita memiliki mentor yang menjadi contoh dan panutan dalam kita bekerja, namun terlebih juga dalam kehidupan kita.  Tuhan Yesus adalah teladan dan mentor yang sejati dalam kehidupan kita.  Ia mau agar kita meneladani dan mencontoh kehidupanNya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dalam pelayananNya sampai jauh malam, ada sekitar lima ribu orang yang masih dengan semangat mengikuti Yesus ke manapun Ia pergi.  Melihat hal ini, murid-muridNya bermaksud baik untuk menyuruh mereka semua pulang dan beristirahat.  Namun Tuhan melihat hal ini dari sudut pandang yang berbeda.  Sama seperti Tuhan Yesus yang peka melihat kebutuhan rohani mereka, Ia mau agar murid-muridNya juga bertanggung jawab atas kebutuhan jasmani mereka.
Menjadi murid Yesus bukanlah sebuah pilihan, namun sebuah status yang otomatis kita peroleh saat kita memutuskan untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dalam hidup kita.  Ia mau supaya kita memiliki mata yang sama untuk melihat kebutuhan orang-orang yang terhilang, hati yang sama untuk memiliki belas kasihan seperti hatiNya, tangan dan kaki yang sama yang bersedia untuk bertindak dan melangkah dengan kasih untuk menjangkau mereka.  Sudahkah kita berfungsi sebagai murid-muridNya?

No comments:

Post a Comment