“…
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi.” Kisah Rasul 1:8b
Seorang
teman terus membujuk saya untuk membeli sebotol obat dan suplemen kesehatan
yang ia jual secara MLM (multi level marketing). Menurutnya, obat tersebut berkhasiat dan
meningkatkan stamina, daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan. Ia seringkali menceritakan pengalaman
berbagai orang yang telah mencobanya.
Saya nampaknya kurang tertarik karena sudah cocok dengan suplemen
kesehatan yang saya gunakan, lagipula harganya tidak murah dan cukup menguras
uang bulanan saya. Saya telah menolak dengan berbagai alasan. Namun, karena terus menerus dibujuk setiap
hari, saya agak jengkel juga. Yang
menjengkelkan saya adalah ceritanya tentang berbagai tesmoni orang-orang yang
telah menggunakannya terkesan dibuat-buat dan agaknya tidak masuk akal
saya. Akhirnya saya tanya, bagaimana
dengan pengalamannya sendiri? Apakah ia
telah merasakan khasiat seperti yang selama ia ceritakan tentang orang
lain. Ditanya begitu, ia nampaknya
gelagapan dan berkata bahwa ia baru akan membelinya bulan depan setelah
gajian. Saya tertawa. Bagaimana ia bisa memasarkan suatu produk
yang sebenarnya belum pernah ia rasakan atau alami sendiri keunggulannya?
Tapi
seringkali kita juga begitu. Seringkali
kita terlihat aktif mengikuti berbagai pelayanan dan bersaksi mengenai
kehidupan kita kepada orang lain. Tak
jarang kita sedikit melebih-lebihkan kesaksian kita untuk mendapat penghargaan
di mata mereka. Kita berusaha membangun
image rohani baik di dalam maupun di luar gereja. Namun apakah kehidupan kita sehari-hari yang
sebenarnya menjadi kesaksian yang sebenarnya bagi orang lain, terutama yang
belum mengenal Tuhan? Bagaimana saat
kita menghadapi masalah? Bagaimana saat
kita ada dalam kondisi tertekan? Apakah
hidup kita tetap memancarkan sebuah testimoni yang baik tentang pekerjaan Tuhan
dalam hidup kita bagi orang lain?
Untuk
menjadi saksi bagi Kristus, pertama-tama kita harus mengalami Kristus secara
pribadi dalam hidup kita. Ada sebuah
pengalaman pribadi yang kita alami bersama Tuhan. Kekristenan selalu berbicara tentang
hubungan. Ada waktu yang diluangkan, ada
komunikasi yang dibangun, ada karakter yang diubah, ada proses yang dibentuk
sampai kesempurnaan seperti Kristus terjadi.
Sahabat, bagaimana pengalaman pribadimu dengan Kristus hari-hari ini?
UNTUK MENJADI SAKSI KRISTUS, KITA PERLU
MENGALAMI KRISTUS SECARA PRIBADI
No comments:
Post a Comment