Search

21.1.12

Testimoni Palsu


“… dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah Rasul 1:8b

Seorang teman terus membujuk saya untuk membeli sebotol obat dan suplemen kesehatan yang ia jual secara MLM (multi level marketing).  Menurutnya, obat tersebut berkhasiat dan meningkatkan stamina, daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan.  Ia seringkali menceritakan pengalaman berbagai orang yang telah mencobanya.  Saya nampaknya kurang tertarik karena sudah cocok dengan suplemen kesehatan yang saya gunakan, lagipula harganya tidak murah dan cukup menguras uang bulanan saya. Saya telah menolak dengan berbagai alasan.  Namun, karena terus menerus dibujuk setiap hari, saya agak jengkel juga.  Yang menjengkelkan saya adalah ceritanya tentang berbagai tesmoni orang-orang yang telah menggunakannya terkesan dibuat-buat dan agaknya tidak masuk akal saya.  Akhirnya saya tanya, bagaimana dengan pengalamannya sendiri?  Apakah ia telah merasakan khasiat seperti yang selama ia ceritakan tentang orang lain.  Ditanya begitu, ia nampaknya gelagapan dan berkata bahwa ia baru akan membelinya bulan depan setelah gajian.  Saya tertawa.  Bagaimana ia bisa memasarkan suatu produk yang sebenarnya belum pernah ia rasakan atau alami sendiri keunggulannya?
Tapi seringkali kita juga begitu.  Seringkali kita terlihat aktif mengikuti berbagai pelayanan dan bersaksi mengenai kehidupan kita kepada orang lain.  Tak jarang kita sedikit melebih-lebihkan kesaksian kita untuk mendapat penghargaan di mata mereka.  Kita berusaha membangun image rohani baik di dalam maupun di luar gereja.  Namun apakah kehidupan kita sehari-hari yang sebenarnya menjadi kesaksian yang sebenarnya bagi orang lain, terutama yang belum mengenal Tuhan?  Bagaimana saat kita menghadapi masalah?  Bagaimana saat kita ada dalam kondisi tertekan?  Apakah hidup kita tetap memancarkan sebuah testimoni yang baik tentang pekerjaan Tuhan dalam hidup kita bagi orang lain?
Untuk menjadi saksi bagi Kristus, pertama-tama kita harus mengalami Kristus secara pribadi dalam hidup kita.  Ada sebuah pengalaman pribadi yang kita alami bersama Tuhan.  Kekristenan selalu berbicara tentang hubungan.  Ada waktu yang diluangkan, ada komunikasi yang dibangun, ada karakter yang diubah, ada proses yang dibentuk sampai kesempurnaan seperti Kristus terjadi.  Sahabat, bagaimana pengalaman pribadimu dengan Kristus hari-hari ini?

UNTUK MENJADI SAKSI KRISTUS, KITA PERLU MENGALAMI KRISTUS SECARA PRIBADI

No comments:

Post a Comment