“sebab Allah dari
mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu
dan dalam kebenaran yang kamu percayai.”
2 Tesalonika
2:13b
Seorang bapak kuli bangunan
sedang berjalan mengangkut batu kali untuk dijadikan fondasi sebuah bangunan
yang terletak sekitar beberapa kilometer dari kali tersebut. Kemudian lewatlah sebuah mobil pengangkut
brangkal yang kosong dalam perjalanan si bapak tersebut. Melihat beratnya beban batu yang harus
dipikulnya, sang supir menawarkan tumpangan kepada bapak tersebut untuk naik di
atas mobil bak terbuka yang ia kemudikan.
Si bapak setuju, lalu kemudian menaiki mobil tersebut hingga sampai
tempat kerjanya.
Ketika sampai di tempat kerja
si bapak, sang supir kaget ketika melihat bapak tersebut tetap memanggul
batunya di atas mobil baknya sepanjang perjalanan. Pikirnya, lalu apa gunanya dia menawarkan
tumpangan dengan maksud meringankan beban si bapak kuli tersebut?
Banyak orang Kristen yang telah
mengenal Tuhan juga seperti bapak tadi. Keselamatan
itu telah diberikan kepada kita, orang-orang yang telah dipilihNya sejak
semula. Kebebasan atas dosa dan kehidupan masa lalu telah diberikan
kepada kita. Kita adalah orang-orang
yang merdeka. Namun seberapa sering kita
tetap memanggul beban kekecewaan akan masa lalu dan kekuatiran kita akan masa
depan kita? Hal-hal tersebut membuat
kita tidak dapat menikmati kasih dan membagikan kasih Allah kepada orang
lain. Betapa seharusnya kita bersyukur
karena kita adalah orang-orang terpilih, tidak semua orang menerima anugrah
ini. Bagaimana cara kita mensyukurinya?
Mari hidup dalam kasih karunia yang telah Allah berikan pada kita, serta
membagikan kasih itu kepada orang lain di sekeliling kita.
Kita telah menerima anugrah
keselamatan secara Cuma-Cuma. Maukah
kita juga membagikannya kepada orang lain dengan Cuma-Cuma tanpa mengharapkan
perlakuan balik dari orang lain?
TUHAN MEMBERIKAN KITA
KEBEBASAN DAN KESELAMATAN SUPAYA KITA DAPAT MEMBAGIKAN KASIH ALLAH KEPADA ORANG
LAIN.