Search

17.1.10

Wajib Militer


“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”  Galatia 2:20

Saya pernah ikut sebuah camp retreat yang dikonsep seperti sebuah pelatihan militer yang keras.  Saya pikir itu hanya retreat biasa.  Namun alangkah terkejutnya saya, bahwa dalam retreat tersebut, kami para peserta diperlakukan seperti seorang tentara yang harus disiplin dan taat perintah komandannya.  Beberapa dari kami sempat ada yang mengundurkan diri dan pulang karena tidak tahan mendapat perlakuan yang begitu keras dari instruktur komandannya.  Namun sepulang dari camp itu, saya belajar satu hal mengenai bagaimana hidup di bawah pimpinan otoritas Tuhan.
Sejak kita menerima keselamatan, kita adalah anak-anak Tuhan yang seharusnya memiliki gaya hidup kerajaan Allah.  Artinya, hidup kita bukanlah milik kita sendiri lagi, tetapi Tuhanlah yang memerintah penuh atas hidup kita.  Itu juga berarti, bahwa seluruh rencana, rancangan, dan masa depan kita, kita serahkan ke dalam tangannya.
Seperti yang kami alami saat camp tersebut, berat bagi kami untuk menjalani setiap “perintah” sang komandan yang berat untuk kami lakukan.  Namun dalam camp tersebut kami belajar untuk tunduk pada otoritas para “pemimpin” kami.
Tuhan tidak pernah merancangkan sesuatu yang buruk atas hidup kita, bahkan Tuhan telah memiliki rencana yang indah jauh sebelum kita dibentuk dalam rahim ibu kita.  Jika kita mau dipakai Tuhan untuk menggenapi rancanganNya yang luar biasa, kita perlu belajar untuk tidak hidup oleh kehendak kita sendiri lagi, tapi hidup oleh kehendak Allah.

GAYA HIDUP KERAJAAN ALLAH ADALAH HASIL DARI KESELAMATAN YANG KITA KERJAKAN

No comments:

Post a Comment