Search

11.11.11

Ganti Status


Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.
1 Petrus 2:9

Pernahkah kita membayangkan bahwa pada suatu hari seorang raja datang bertamu ke rumah kita dan mengungkapkan bahwa kita sebenarnya adalah anak kandungnya yang telah terpisah sekian tahun lamanya.  Sejak saat itu kita diberikan hak khusus untuk memasuki istana, duduk makan semeja dengan raja, dikawal saat pergi ke tempat umum, dan hak istimewa lain sebagainya.
Kehidupan kita saat itu pasti langsung berubah drastis, dari yang semula biasa-biasa saja menjadi terkenal dan disegani orang banyak.  Bukan itu saja, kehidupan ekonomi kita akan berubah, gaya hidup dan penampilan kita juga akan “naik kelas”.
Kita patut bersyukur bahwa kehidupan kita telah berubah karena kita terlebih lagi diangkat menjadi anak Raja atas dunia ini.  Kita telah menerima kasih karunia yang besar dari Allah.  Namun banyak orang Kristen seringkali lupa dan tidak menyadari kasih karunia ini sehingga mereka menggunakan hidupnya dengan sembarangan.  Itulah yang membuat mereka masih hidup dengan kehidupannya yang lama dan hidup bagi diri mereka sendiri.
Jika kita menyadari bahwa Allah telah memberikan hak istimewanya sebagai untuk kita, seharusnya kita bersikap dan berperilaku sebagaimana kita seharusnya.  Kasih karunia yang Tuhan berikan akan mengubah kehidupan kita.  Akan ada hal-hal dan kebiasaan hidup lama yang ditinggalkan, dan digantikan dengan kebiasaan yang baru.  Kita juga mendapat hak istimewa sebagai anggota kerajaan Sorga dan sebagai seorang anak Raja segala Raja.  Ketika kita mengerti hal ini, kita seharusnya tak perlu lagi kuatir akan segala permasalahan hidup dan masa depan.  Dan hidup kita pun penuh dengan kasih yang telah Allah curahkan atas hidup kita untuk memberkati setiap orang yang belum mengenal kebenaran.  Sudahkah kita menyadari “status” kita di dalam Tuhan dan memakai hak istimewa yang Allah berikan untuk memberkati sekeliling kita?

STATUS YANG ALLAH BERIKAN BUKAN HANYA SEKEDAR STATUS, TAPI SUPAYA KITA BERLAKU SESUAI DENGAN STATUS TERSEBUT.

9.11.11

Patung Marmer atau Lantai Marmer?


Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Yakobus 1: 12

Saya pernah berjalan-jalan dan memasuki sebuah mall mewah di Jakarta.  Terlihat dari interiornya yang mewah dan terdapat beberapa patung marmer yang indah yang dipajang di dalamnya.  Saya sempat mendekati sebuah patung marmer yang dipamerkan di sana dan mengaguminya dari dekat.  Juga ada beberapa pengunjung lain yang melihat bersama saya.  Ketika saya selintas melihat ke lantai, saya menyadari bahwa lantai mall tersebut juga terbuat dari marmer.  Namun, tak ada seorang pengunjung pun yang mengagumi keindahan si lantai marmer.  Kalau lantai tersebut bisa bicara, mungkin dia akan protes kepada si patung, betapa irinya si lantai bahwa tidak ada seorang pun yang mengagumi keindahan si lantai marmer, hanya diinjak-injak orang dan tidak berharga sama sekali.

Saya berpikir, mungkin si lantai dan patung tersebut berasal dari gua yang sama, namun kualitas dan nilai jual mereka menjadi berbeda karena proses yang dilakukan terhadap marmer tersebut juga berbeda.  Tentu saja proses pembuatan lantai lebih mudah dari proses pembuatan patung yang harus dipahat dengan seorang ahli pahat yang professional. 

Begitu juga dengan hidup kita.  karakter yang ada dalam hidup kita saat ini dipengaruhi oleh bagaimana kita menerima proses pembentukan karakter kita selama ini.  karakter tidak muncul dalam satu hari, ia muncul dari kebiasaan-kebiasaan yang menjadi gaya hidup kita sehari-hari.

Visi Tuhan dalam hidup kita adalah menjadikan kita SERUPA dan SEGAMBAR dengan karakter Allah.  Dan Tuhan memberikan proses pembelajaran seumur hidup untuk karakter kita SAMA seperti karakterNya.  Namun respon kita terhadap setiap proses tersebutlah yang akan sangat memengaruhi karakter dan kehidupan kita.  Proses memang menyakitkan, tapi ketika kita taat dan tekun dalam proses tersebut, kita akan memiliki karakter yang unggul seperti yang Kristus telah rancangkan atas hidup kita.  Sekarang tinggal pilih, mau jadi lantai marmer yang hanya diinjak-injak orang atau menjadi patung marmer yang keindahannya dikagumi semua orang? :)