Search

11.9.10

Word of Mouth

"Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat."
Mazmur 8:6

Bacaan: Mazmur 8:3-6

Salah satu cara promosi yang paling efektif dipakai dalam dunia marketing dan bisnis adalah word of mouth (WOM).  WOM adalah salah satu sarana “iklan” terselubung, karena yang mengiklankannya adalah orang yang kita kenal  baik, dan karena itulah kita yakin, bahwa rekomendasi untuk memakai produk tersebut adalah benar-benar murni, tanpa berpikir bahwa orang tersebut dibayar oleh perusahaan untuk mengiklankan produk tersebut.

Satu syarat terpenting untuk melaksanakan WOM adalah bahwa orang tersebut memiliki pengalaman yang baik, bahwa ia telah menggunakan produk tersebut, sehingga ia dapat menceritakan pengalamannya sendiri kepada orang lain.  Tidaklah efektif jika kita menceritakan keunggulan sebuah produk kepada teman baik kita, tanpa kita menggunakannya secara langsung.

Begitu juga dengan hidup kita.  Paulus menulis bahwa kita adalah surat Kristus yang terbuka.  Setiap kehidupan kita harus mengenakan Yesus.  Setiap saat dalam hidup kita, kita “membawa” Yesus sebagai representasi hidup kita.  Dan Tuhan ingin kita menyatakan kemuliaanNya lewat kehidupan kita, di manapun Tuhan tempatkan kita.

Seringkali, ketika kita berpikir tentang kemuliaan Tuhan, kita berpikir bahwa sesuatu yang luar biasa dan mencengangkan akan terjadi.  Bumi terguncang, langit terbelah, dan segala hal fantastis lainnya.  Kemuliaan Tuhan tidak ada hubungannya sama sekali dengan itu.   Tuhan, yang adalah raja kemuliaan, telah menaruh kemuliaanNya pada makhluk ciptaanNya yang sempurna, yaitu kita manusia.  Ia membentuk kita segambar dan serupa denganNya.  Itu artinya, kita seharusnya hidup dengan kualitas Kristus dalam hidup kita, sehingga kemuliaanNya dinyatakan lewat kehidupan kita.  Sudahkah hidup kita memancarkan kemuliaan Kristus?

HIDUP DALAM KEMULIAAN KRISTUS ARTINYA HIDUP DENGAN KUALITAS KRISTUS

Proyeksi Pikiran


Bacaan : Yehezkiel 8:9-12, Efesus 4:17-24

yaitu bahwa kamu,… harus menanggalkan manusia lama, ... supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, …di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Efesus 4:22-24

Dalam kata pengantar buku "What On Your Mind", Merlin Carothers menulis tentang ini: Pernahkah kita membayangkan bahwa setiap apa yang muncul dalam pikiran kita akan terproyeksi dalam sebuah layar lebar di mana semua orang (baik yang kita kenal maupun tidak) dapat melihat imajinasi dan pemikiran apa yang sedang kita pikirkan saat itu?  Kira-kira, gambaran apa yang dapat kita lihat dalam layar tersebut?  Apakah pemikiran itu adalah pemikiran yang berkenan di mata Allah atau tidak?

Seperti dosa yang dibuahi dan menjadi matang dalam pikiran kita, begitu juga kekudusan hidup kita dimulai dari pikiran kita.  Seringkali apa yang kita terima dari berbagai media di dunia ini (buku, film, gambar, lingkungan, dll) masuk begitu saja dalam pikiran kita, dan tanpa sadar kita sudah “menyembah” setiap pemikiran negatif tersebut.

Apa kata Tuhan tentang hal ini?  Kekudusan hidup bicara soal proses seumur hidup seorang manusia yang tidak sempurna hingga akhirnya berkenan dan sempurna di mata Allah.  Artinya, pikiran, tempat segala sesuatunya berasal, harus terus menerus dibaharui setiap hari dengan firman Allah.  Paulus menulis agar kita menanggalkan manusia lama, dan mengenakan manusia baru.  Artinya, kita tidak dapat lagi hidup dalam kekudusan tanpa menanggalkan setiap pemikiran-pemikiran lama yang sia-sia dan gelap.   Sembahlah Tuhan setiap kali pikiran negatif tersebut muncul dan terlintas dalam pikiran kita.  Itulah sebabnya mengapa penyembahan harus dilakukan setiap saat dan menjadi gaya hidup setiap orang percaya.

KEKUDUSAN HIDUP DIMULAI DARI PIKIRAN KITA

Mama

Kau adalah orang pertama yang menyentuhku setelah dokter yang mengeluarkanku dari kandunganmu. Darimu lah pertama kali aku mengenal kasih yang nyata. Kau tak pernah mengajarkanku teori tentang cinta. Tapi darimu lah aku belajar tentang cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya: tulus dan dari hatimu yang paling dalam.

Sangatlah banyak perjuangan dan pengorbananmu demi aku. Aku tau, pasti berat bagimu untuk berjuang mendidik dan membesarkanku. Pasti saat itu kau melewati hari-harimu dengan berat. Aku tak tau apakah kau pernah menangis dalam kamarmu dan mengadu pada Tuhan, saat aku bersikap nakal dan melukai perasaan lembutmu?

Namun kau tetap kuat berdiri hingga hari ini. Sekarang aku telah menjadi besar, Ma. Dan aku melihat tubuhmu semakin renta dimakan usia. Namun aku dapat melihat hatimu tetap kuat dan bahkan semakin kuat. Aku melihat sosok seorang wanita tegar dan kuat. Bagiku, kau adalah wanita terhebat yang pernah ada, yang Tuhan berikan untukku. Walaupun bukan tanpa kekurangan dan kelemahan, namun hati tulusmu telah menutupi segalanya.

Kau telah memberikan segala-galanya.  Bukan hanya uang dan waktumu.  Tapi juga perhatianmu dan nilai-nilai kehidpan yang tak pernah aku dapatkan di sekolah.  Kau telah memberikan seluruh hidupmu dan jiwa ragamu untukku.


Saat ini aku bersyukur lagi sama Tuhan, bahwa Ia telah memberikan seorang malaikat pelindung yang cantik bagiku.  Bukan hanya cantik parasnya, namun terlebih penting cantik hatinya.

Terimakasih, Ma..atas segala pengorbanan dan apapun yang telah kau lakukan untukku.  Bagiku, kau adalah inspirasi sekaligus teladan untukku belajar menjadi seorang wanita dan seorang istri yang dapat berfungsi benar sebagai penolong bagi setiap laki-laki yang dipercayakan Tuhan dalam kehidupannya.