Search

28.8.10

Oprah Winfrey


Bagi cewe bernama lengkap Oprah Gail Winfrey, hidup adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.  Hidup ini tidak mudah.  Banyak masalah dan tekanan dalam hidupnya.  Namun, ia tidak menyerah dan meratapi kegagalan hidupnya di masa lalu.  Ia tidak terpuruk, tapi bangkit.  Di tengah keputusasaanya, ia berhasil bangkit dan melakukan yang terbaik.

Siapa tidak kenal dia?  Kisah hidupnya yang sangat inspiratif sering kita dengar.  Menurut temen-temen, pernah ga Oprah mengeluh dan bertanya sama Tuhan, mengapa jalan hidupnya harus penuh dengan hal-hal yang menyedihkan dan memalukan?  Lahir  dari seorang perempuan miskin yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sebagai anak cewe yang tidak diinginkan oleh orang tuanya, dibesarkan bukan dengan kasih sayang orang tuanya, hidup di tengah-tengah lingkungan yang tidak bersahabat, tidak memiliki teman bahkan sahabat, dinodai hingga akhirnya hamil di luar nikah oleh saudara sepupu nya sendiri, hingga akhirnya ia harus melihat anak yang dilahirkannya meninggal di pelukannya sendiri, ditambah tinggal dengan ayahnya yang sangat keras dan otoriter.

Kalau temen-temen yang harus mengalami jalan hidup yang dimiliki Oprah, apakah temen-temen masih dapat bersyukur?  Saya yakin, jalan yang harus dilalui Oprah sangatlah berat untuk ukuran Oprah kecil, yang saat itu masih berusia belasan tahun.  Ia harus menemukan kekuatannya sendiri untuk bangkit dan tetap melanjutkan kehidupannya.   Bagi Oprah, kehidupan ini tidaklah selalu tentang apa yang ia inginkan, melainkan apa yang ia butuhkan untuk menjadi lebih kuat dan dewasa.  Dan dia yakin bahwa segala hal negatif yang harus ia alami akan menjadikan dia menjadi lebih dewasa, kuat, dan tegar.

Saya pikir, kalau Tuhan tidak membawa Oprah kecil pada situasi yang tidak menyenangkan saat itu, yaitu ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, ia tidak akan pernah hidup dan bertumbuh besar dengan neneknya.  Dan neneknya mungkin tidak akan mengenalkannya pada Tuhan dan Injil.  Saya yakin, Tuhan telah menjadi kekuatannya saat ia hampir menyerah dalam hidupnya.

Mari pikirkan tentang hidup kita.  Masalah terberat apa yang pernah kita alami?  Pergumulan dan tekanan hidup apa yang pernah membuat kita hampir menyerah?  Kita telah belajar dari Oprah kecil, yang berhasil membuktikan bahwa tidak pernah ada kehidupan yang menyenangkan, namun bukan berarti tidak ada kehidupan yang membuat kita beralasan untuk menyerah.   Tuhan telah merancangkan sesuatu yang baik dalam kehidupan Oprah, namun jika Oprah menyerah saat itu, ia tidak akan pernah menikmati rancangan indah Tuhan yang telah Tuhan sediakan baginya.

27.8.10

Kaka


Lahir di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu tidak membuat ia menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaan keluarganya, ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi penginjil. Kaka punya jalannya sendiri dan caranya sendiri.
 
Sejak kecil ia sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja ia menjadi pemain yang cukup terkenal di daerahnya dengan bermain sebagai pemain cadangan di klub Sao Paulo.
 
Namun pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, ia mengalami cidera punggung yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan ia tidak bisa bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akbibat cidera itu. Tidak ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.
 
Hidup Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbola demikian besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi dengan menjalani kelumpuhannya.
 
Namun Kaka tahu kemana ia harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya ia berdoa memohon kesembuhannya. Ia bernazar pada Tuhan, bila ia sembuh dan dapat bermain sepakbola lagi, ia akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada Tuhan Yesus.
 
Dan keajaiban pun terjadi, setahun setelah kecelakaannya itu tepatnya tahun 2001, Tuhan menyembuhkannya, ia sembuh total dari sakitnya. Bahkan ia dapat merumput bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberikan hadiah bonus, ia tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan menjadi pemain utama dan andalan dalam klubnya.
 
Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager tim nasional Brazil terpikat akan permainannya, dan memanggil Kaka untuk mengenakan baju kebesaran tim Brazil, emas dan hijau, dipercaya untuk bertarung di piala dunia 2002.
 
Dari sekian banyak bakat baru bersinar di Brazil, ia hanyalah seorang pemain muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggil masuk tim nasional. Bagi Kaka itu adalah keajaiban dan anugerah yang besar baginya.
 
Walaupun dia hanya jadi pemain cadangan dan duduk dipinggir lapangan menonton pertandingan para seniornya di Piala Dunia, namun Kaka sudah sangat senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar Piala Dunia. Kaka tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia.
 
Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Di bawah pembelaannya Brazil pun menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, Kaka mengangkat seragamnya dan di baliknya ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan "I Love Jesus".
 
Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan akhirnya Brazil pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan di negaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I love Jesus' itu tidak pernah dilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain negara lain) melakukan hal yang sama.
 
Saat diwawancara oleh stasiun TV dan ditanya mengapa ia melakukan hal itu, ia berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."
 
Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa di Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka meminta Kaka masuk dalam timnya sebagai pemain utama. Kaka pun pindah bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras dan penuh bintang. Namun dalam musim pertamanya di Liga Italia seri A, ia langsung menyumbangkan gelar juara scudetto bagi AC Milan.
 
Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang dan pujaan banyak orang khususnya wanita, ketampanannnya yang seperti seorang bintang film membuat ia selalu dikejar-kejar fans wanita, di manapun ia berada akan selalu ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya. Namun cinta dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil. Banyak para wanita di dunia yang patah hati. Bahkan konon mariah Carey pernah iseng ke Brazil hanya untuk "ngintip" Kaka.  Walaupun kehidupan pemain sepakbola selalu dikelilingi wanita-wanita cantik super model, atau pesta-pesta kemenangan, Kaka selalu menghindari semuanya itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum pernikahan, seperti yang dilakukan para pemain bola di liga-liga besar.
 
Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yang super mewah. Dalam jumpa pers ia menyatakan bahwa ia masih perjaka dan Caroline masih perawan. Seorang model cantik asal Brazil pernah berkata mengenai status perjaka Kaka: "hari gini masih perjaka saat married, jadul dan katrok banget!!" (terjemahan bebas)
 
Dengan tenang Kaka menjawab "Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria normal dan pasti tergoda untuk melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami."
 
Walaupun sebuah isu pindah agama sempat menerpanya di akhir tahun 2006, namun Kaka membuktikan pada mata dunia, bahwa ia adalah murid Kristus sejati dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnya dan menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoa bersyukur di tengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut merayakannya, tapi mereka mengerti dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa. Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga Champion 2007.
 
Bagi Kaka beserta seluruh pemain dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan mujizat. Tidak ada yang menyangka AC Milan akan menang, di tengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan yaitu Manchester United, Chelsea dan Liverpool.
 
Kaka menjadi Top Scorer dalam Liga Champion, pertarungan liga paling bergengsi dan tertinggi di seluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagairaja oleh para media Italia, dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia. Tapi pada tahun 2008 ini Kaka tidak seterang musim lalu, bukan masalah selama terang yang sejati selalu berada dihatinya.





Wow!  Kalau denger nama yang satu ini, jujur saya uda speechless mau komentar apa.  Cuma bisa ngomong WOW!  Bukan sebuah perkara mudah untuk menolak ajakan teman-teman untuk hidup dengan gaya hidup glamour yang dikelilingi para wanita dan kehidupan seks bebas.  Tapi di tengah-tengah keadaan itu, ia tetap memlih kesetiaannya pada kekasihnya, menjaga keperjakaan serta kekudusan dalam berpacarannya hingga ia menikah.  WOW!!  Kaka mengaku bahwa dirinya adalah pria normal yang seringkali tergoda untuk melakukan hubungan seks sebelum nikah.  Tapi ia membuktikan bahwa ia berhasil melewatinya.  

Apa kunci nya?  Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV swasta, ia mengaku menjaga hubungan nya intim dengan Tuhan setiap hari serta tak pernah absen dalam membaca Alkitab.  Di tengah-tengah dunia yang ga karuan seperti sekarang, Kaka bukan hanya berhasil dalam kerohanian dan karakter serta prestasinya, namun ia juga berhasil membuktikan pada dunia, bahwa integritasnya sebagai seorang pengikut Kristus telah membuatnya memuliakan Tuhan lewat kehidupannya yang disorot banyak orang.  Seharusnya seperti inilah kehidupan kita setiap anak-anak mudanya Tuhan.  Bukan hanya jago di gereja, tapi berdampak dan berpengaruh luar biasa di dalam marketplace kita masing-masing.  Ingatlah, dunia sedang menantikan kita, seseorang yang dapat mereka jadikan teladan untuk hidup benar sesuai dengan kehendak Kristus.

Referensi: http://www.in-christ.net/blog/literatur/kaka_cahaya_kekudusan_dalam_dunia_glamor_dan_hedonis

23.8.10

Doa: Cara Menyenangkan Hati Bapa

Tadi saya merenung sebentar tentang doa. Doa. Seringkali manusia mengganggap Tuhan adalah sebuah sosok yang mahatinggi, patut diagungkan, dan disembah, dan ada rasa segan yang begitu dalam antara Tuhan, sebagai pencipta yang agung, dengan manusia, umatNya. Manusia bukanlah siapa-siapa di mata Allah, sehingga setiap manusia memohonkan semua permohonannya sama Tuhan. Akhirnya doa hanyalah dianggap sebagai permohonan manusia kepada Allahnya, dan manusia percaya bahwa setiap doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh, pasti dikabulkan.


Tapi tidak dengan doa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus. Dalam Doa Bapa Kami yang Tuhan ajarin, kata pertama aja udah menyebut kata "Bapa". Hubungan manusia dengan Tuhan bukanlah hanya sekedar seorang "raja agung" dan "rakyat jelata", di mata kita sebagai manusia punya gap yang sangat luas antara kita dan Tuhan, seakan ada jarak yang sangat jauh, ada kegentaran yang luar biasa untuk datang ke hadiratNya. Hubungan kita dengan Tuhan adalah seperti hubungan kita dengan seorang ayah. Tuhan mempresentasikan kehadiranNya seperti seorang Bapa yang mengasihi anaknya. Itu artinya Ia sangat rindu untuk membangun sebuah hubungan yang intim dengan kita manusia. Ia ingin agar kita bisa punya hubungan yang sangat dekat seperti kita dengan ayah kita sendiri. Lewat doa, Tuhan ingin kita berdialog denganNya, bukan satu arah, dan bukan hanya sekedar melontarkan setiap permohonan dan keinginan kita semata-mata.

Tuhan merindukan sebuah hubungan, bukan hanya permohonan-permohonan yang dipanjatkan. Tuhan tidak terlalu tuli untuk mendengar setiap permohonan doa anak-anakNya. Dan kasihNya tidak terlalu terbatas untuk tidak mengabulkan permintaan setiap anak-anaknya. Sama seperti seorang ayah yang rindu anaknya ketika ia pulang ke rumah setelah bepergian cukup lama, Ia berharap kita memelukNya, walaupun di tanganNya kosong, tanpa oleh-oleh yang Ia bawa untuk kita, tanpa pemberian atas setiap keinginan-keinginan kita.

Doa adalah sebuah kehidupan, karena dengan itulah kita berkomunikasi dua arah dengan Tuhan. Tuhan rindu memberitahukan perjanjian-perjanjianNya kepada anak-anakNya, jika kita mau bergaul karib dengan Dia. Namun satu hal, kita tidak dapat bergaul karib denganNya jika masih ada dosa yang kita simpan. Bukan karena Tuhan menganggap kita ga layak di hadapanNya karena kita berdosa. Bahkan ketika kita berdosa pun, Tuhan menganggap kita sebagai orang yang telah dibenarkan, ditebus, dan dikuduskan dalam karyaNya di kayu salib untuk kita. Penebusan itu hanya sekali dan berlangsung untuk selamanya. Namun, kita terintimidasi oleh setiap dosa yang kita lakukan, sehingga itulah yang memisahkan hubungan kita dengan Bapa.

Saya sedang belajar bagaimana menyenangkan hati Bapa lewat setiap tingkah kehidupan saya. Tak mudah ternyata. Karena setiap saat saya harus ingat bahwa saya sedang beribadah, bahwa saya sedang ingin menyenangkan hati Tuhan setiap saat, dalam keadaan dan kondisi apapun. Seringkali saya masih jatuh bangun dan dikuasai oleh kedagingan saya. Tapi saya ga mau terpuruk dan menyerah. Selama Tuhan masih kasih hari yang baru, selama itu pula, Tuhan belum menyerah sama hidup saya, dan selama itu pula Tuhan masih kasih saya kesempatan untuk mencoba melakukan yang terbaik untuk menyenangkan Tuhan.

Puasa

Apakah artinya puasa?
Puasa artinya mencari hadirat Tuhan dengan merendahkan diri di hadapan-Nya agar terjadi rekonsiliasi atau pendamaian dengan Tuhan.

Jika Tuhan berkenan mengadakan perdamaian bagi kita, maka saat itulah Ia akan mendengarkan, menjawab dan melepaskan kita dari persoalan yang menimpa kita. Jadi, puasa bukanlah suatu ritual keagamaan yang ditujukan untuk mendapatkan berkat tertentu. Karena banyak orang berpikir jika dia berpuasa sekian lama maka doanya akan terkabul. Berkat dan pertolongan Tuhan itu mengikuti puasa yang dilakukan dengan motivasi yang benar, sebagaimana Yesus berkata:

* Matius 6:33,
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
zêteite de prôton tên basileian tou theou kai tên dikaiosunên autou kai tauta panta prostethêsetai humin
Jadi, tujuan puasa adalah mencari hadirat Tuhan, merendahkan diri dan memohon ampun dan pemulihan dari Tuhan. Hal ini juga jelas terlihat pada Imamat 16:29-31, "Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan Tuhan. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."
Puasa merupakan hal yang wajib dilakukan oleh bangsa Israel karena diatur dalam Hari Raya Pendamaian (Hari Grafirat, Imamat 16:29-31) di atas. Tetapi, sekalipun puasa termasuk dalam perayaan keagamaan bangsa Israel, bukan berarti umat Perjanjian Baru tidak perlu lagi melakukannya. Puasa, sama halnya seperti membaca firman dan berdoa, sekalipun ada di dalam tata upacara keagamaan bangsa Israel, bukan berarti membaca firman dan berdoa tidak perlu lagi dilakukan oleh umat Perjanjian Baru.
Umat Perjanjian Baru tetap perlu untuk membaca firman Tuhan dan berdoa, demikian juga dengan berpuasa. Di dalam Matius pasal 6, Tuhan Yesus mensejajarkan hal berpuasa dengan hal memberi sedekah dan hal berdoa. Dengan demikian puasa juga dapat dilakukan secara pribadi maupun secara bersama-sama, sebagaimana halnya berdoa.

Bagaimanakah cara berpuasa yang benar?
Karena puasa adalah persoalan mencari hadirat Tuhan dengan merendahkan diri di hadapan-Nya agar terjadi rekonsiliasi atau pendamaian dengan Tuhan, maka bukan metode puasa yang terutama di sini, tetapi sikap hatilah yang menjadi hal yang terutama untuk dibenahi. Oleh karena itulah, Alkitab tidak menjelaskan secara rinci apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan, apa yang boleh dimakan atau yang tidak boleh dimakan, apa yang boleh diminum atau yang tidak boleh diminum ketika kita berpuasa. Sekalipun kata puasa yang dalam bahasa Yunaninyanêsteia ialah berpantang atau menahan nafsu dari makan dan minum, tetapi aturan tentang berpantang makan dan minum itu sendiri tidak dijelaskan secara rinci.

Puasa Musa
Sekalipun tidak disebutkan sebagai puasa, ketika Musa menghadap Tuhan di gunung Sinai, ia tidak makan dan tidak minum sama sekali selama 40 hari 40 malam. Umumnya para ahli Alkitab mengatakan bahwa puasa Musa ini adalah suatu pengecualian karena ia langsung berhadapan dengan Tuhan.
* Keluaran 34:28,
"Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan Tuhan empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman."
VAYEHÏ-SYÂM {dan ia ada di sana} 'IM-YEHOVÂH {dengan TUHAN} 'AREBÂ'ÏM {empat puluh} YÕM {hari} VE'AREBÂ'ÏM {dan empat puluh} LAYELÂH {malam} LEKHEM {roti} LO' {tidak} 'ÂKHAL {ia makan} ÛMAYIM {dan air} LO' {tidak} SYÂTÂH {ia minum} VAYIKHETOV {dan ia menulis} 'AL-HALUKHOT {atas loh-loh batu} 'ÊT DIVERÊY {perkataan-perkataan} HABERÏT {perjanjian itu} 'ASERET {sepuluh} HADEVÂRÏM {firman itu}

Puasa Hari Raya Pendamaian
Pada Hari Raya Pendamaian (YÕM KIPUR), orang-orang Israel diwajibkan berpuasa dari matahari terbenam hingga matahari terbenam. Tidak dengan jelas dikatakan bahwa meeka tidak boleh makan dan tidak boleh minum, yang jelas dikatakan adalah: merendahkan diri, berpuasa, tidak boleh bekerja dan mempersembahkan korban kepada Tuhan.
* Imamat 23:32,
"Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."
SYABAT {Sabat} SYABÂTÕN {perhentian} HÛ' {ia} LÂKHEM {kepada kalian} VE'INÏTEM {dan kalian harus merendahkan} 'ET-NAFESYOTÊYKHEM {jiwa-jiwa kalian} BETISYE'ÂH {pada sembilan} LAKHODESY {kepada bulan} BÂ'EREV {pada petang} MÊ'EREV {dari petang} 'AD-'EREV {hingga petang} TISYEBETÛ {kalian harus merayakan} SYABATEKHEM {sabat kalian}

Note:
kamu harus merendahkan diri dan berpuasa, VE'INÏTEM 'ET-NAFSYOTÊYKHEM, harfiah dan kalian harus merendahkan jiwa kalian, tidak memuat kata puasa (Ibrani TSÕM) namun konsep itu mencakup puasa (Mazmur 35:13, 69:10; Yesaya 58:3-7).

Puasa Daud
Ketika Tuhan menulahi anak Daud yang diperolehnya dari Batsyeba, Daud berdoa dan berpuasa dengan tekun. Dikatakan bahwa Daud tidak mau makan, tetapi tidak dijelaskan bahwa ia tidak minum.
* 2 Samuel 12:16-17,
"Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah. Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka."

Puasa Elia
Puasa Elia selama empat puluh hari empat puluh malam tanpa makan dan minum di dalam perjalanan menuju ke gunung Horeb, juga dipandang merupakan suatu pengecualian karena Elia mendapatkan makanan langsung dari malaikat Tuhan.
* 1 Raja-raja 19:8,
"Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb."
VAYÂQÂM {dan ia bangkit} VAYO'KHAL {dan ia makan} VAYISYETEH {dan ia minum} VAYÊLEKH {dan ia berjalan} BEKHOAKH {pada kekuatan} HÂ'AKHÏLÂH {makanan} HAHÏ' {tersebut} 'AREBÂ'ÏM {empat puluh} YÕM {hari} VE'AREBÂ'ÏM {dan empat puluh} LAYELÂH {malam} 'AD {hingga} HAR {gunung} HÂ'ELOHÏM {Allah itu} KHORÊV {Horeb}
Puasa Musa dan puasa Elia dapat kita katakan sebagai puasa luar biasa karena Tuhan yang berinisiatif dan memberi kekuatan untuk bertahan.

Puasa Ester
Nampaknya puasa Ester adalah satu-satunya catatan yang jelas dari puasa tanpa makan dan tanpa minum yang pernah dilakukan secara normal oleh manusia selama tiga hari tiga malam.
* Ester 4:16,
"Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk, menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
LÊKH {pergilah} KENÕS {kumpulkanlah} 'ET-KÂL-HAYEHÛDÏM {segala orang Yahudi itu} HANIMETSE'ÏM {yang mereka dijumpai} BESYÛSYÂN {di Susan} VETSÛMÛ {dan berpuasalah mereka} 'ÂLAY {atasku} VE'AL-TO'KHELÛ {dan tidak mereka akan makan} VE'AL-TISYETÛ {dan tidak mereka akan minum} SYELOSYET {tiga} YÂMÏM {hari} LAYELÂH {malam} VÂYÕM {dan siang} GAM-'ANÏ {juga aku} VENA'AROTAY {dan dayang-dayangku} 'ÂTSÛM {kami akan berpuasa} KÊN {demikian} ÛVEKHÊN {dan kemudian} 'ÂVÕ' {aku akan datang} 'EL-HAMELEKH {kepada raja itu} 'ASYER {yang} LO'-KHADÂT {tidak menurut hukum} VEKHA'ASYER {dan jika} 'ÂVADETÏ {aku mati} 'ÂVÂDETÏ {aku mati}
Puasa tanpa makan dan tanpa minum ini, atau puasa total, juga dilakukan oleh Ezra (Ezra 10:6) dan oleh rasul Paulus selama 3 hari (Kisah Para Rasul 9:9).

Puasa Daniel
Penjelasan atas puasa Daniel lebih lengkap dari pada puasa-puasa yang diebutkan sebelumnya. Dalam puasa Daniel dikatakan Daniel tidak makan makanan (roti) yang sedap, padanannya untuk kita saat ini adalah makan nasi. Ia juga tidak makan daging dan anggur, tetapi tidak dikatakan ia tidak minum air.
* Daniel 10:2-3,
"Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh."
Puasa Daniel disebut juga puasa sebagian.

Puasa Yesus
Sebelum memulai pelayanan-Nya, Yesus mengadakan puasa selama empat puluh hari empat puluh malam.
* Matius 4:1-4,
"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepadaNya: Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti. Tetapi Yesus menjawab: Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Para ahli Akitab percaya bahwa puasa yang dilakukan oleh Yesus adalah puasa terhadap makanan karena dikatakan "akhirnya laparlah Yesus", tidak dikatakan bahwa Yesus dahaga.
Puasa yang Yesus lakukan ini disebut puasa normal atau puasa biasa.

Jadi puasa yang bagaimana yang harus kita lakukan? Kita bisa melakukan puasa total dengan tidak makan dan tidak minum, dalam kurun waktu yang tidak lama, paling lama tiga hari tiga malam. Atau, kita dapat berpuasa normal, yaitu dengan tidak makan tetapi tetap minum air. Bahkan ada hamba Tuhan yang menganjurkan untuk minum air dan jus. Atau, kita dapat melakukan puasa sebagian, misalnya dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan dan tidak makan daging. Pilih dan lakukan puasa yang sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Jika kita sudah terbiasa dengan puasa yang ringan, kita bisa meningkatkan lagi puasa kita kepada tahap yang lebih berat.
Yang lebih penting dari persoalan makan dan minum yang hanya menyangkut masalah fisik, adalah masalah rohani di balik puasa itu sendiri, yaitu:

Mencari Tuhan
Hal terpenting dari berpuasa bukanlah hal tidak makannya tetapi hal mencari Tuhan. Banyak anak-anak Tuhan yang terjebak ke dalam puasa sebagai ritual keagamaan.
• Yoel 2:12, "'Tetapi sekarang juga,' demikianlah firman TUHAN, 'berbaliklah kepadaKu dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh,'"
• 2 Tawarikh 20:3, "Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa."

Merendahkan diri
Hal kedua yang penting di dalam berpuasa adalah merendahkan diri di hadapan Tuhan.
* Imamat 16:29, "
... kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa."
Merendahkan diri artinya kita mengakui bahwa kita membutuhkan Tuhan, kita mengakui bahwa kita telah berdosa kepada-Nya. Merendahkan diri kita sebaliknya berarti kita meninggikan Tuhan. Itulah sebabnya kita perlu menaikkan doa mohon pengampunan dan menaikkan puji syukur mengagungkannya.

Membuka belenggu kelaliman dan melepaskan tali kuk
Hal berikutnya yang perlu kita lakukan adalah bertobat dari kesalahan dan dosa yang kita lakukan.
* Yesaya 58:6,
"Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk."
Tuhan tidak senang dengan segala bentuk ketidakadilan, kebengisan, kekejaman dan penganiayaan, termasuk di dalamnya mendesak buruh, berbantah dan berkelahi (Yesaya 58:3-4), menunjuk-nunjuk orang dan memfitnah (Yesaya 58:9).

Mengasihi dan berbelaskasihan
Sebagai wujud nyata pertobatan, maka kita mulai menunjukkan kasih dan berbelas kasihan kepada sesama, khususnya kepada mereka yang benar-benar membuthkan pertolongan, termasuk kepada pembantu dan karyawan.
* Yesaya 58:7, "
... supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkaumelihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"


Apa manfaatnya berpuasa?
Puasa dapat dilakukan saat kita sungguh-sungguh mau mencari wajah Tuhan dan memohon petunjuk-Nya. Puasa juga dapat dilakukan secara berkala dengan teratur, misalnya setiap minggu. Ada banyak manfaat yang akan kita peroleh jika puasa dilakukan dengan benar. Mari kita simak Yesaya 58:8-12, Di sini kita bisa melihat paling tidak ada sepuluh berkat yang tersedia bagi mereka yang melakukan puasa dengan benar.
1. Terang
2. Kesembuhan
3. Kebenaran
4. Kemuliaan
5. Doa yang terkabul
6. Tuntunan yang berkesinambungan
7. Kepuasan hati
8. Kekuatan diperbaharu
9. Berkat kehidupan
10. Pemulihan


Siapa saja yang harus berpuasa?
Petanyaan ini sama saja dengan kita bertanya, "Siapa yang harus memberi sedekah? Siapa yang harus berdoa?" Tentunya, semua orang percaya dituntut untuk memberikan sedekah dan dituntut untuk berdoa. Hanya saja karena kurangnya penegrtian tentang memberi kepada sesama dan tentang berdoa dan tentang berpuasa, maka banyak jemaat Tuhan yang tidak melakukan hal ini. Berpuasa dianggap suatu keharusan bagi hamba-hamba Tuhan saja. Jemaat menganggap jika puasa biasa-bisa jadi puasi, alias setengah mati.
Bilamana kita melihat manfaat atau berkat yang dapat kita peroleh jika kita berpuasa, maka sebenarnya tidak ada alasan untuk kita tidak berpuasa. Lebih banyak manfaat yang dapat kita peroleh daripada ruginya, bahkan mungkin sekali tidak ada kerugian apapun yang akan kita dapatkan jika kita berpuasa.
Jadi, bagaimana? Mari, kita mencari wajah Tuhan, merendahkan diri, bertobat dari perbuatan kita yang berdosa. Sambil berpuasa kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan mulai menjalankan apa yang Tuhan inginkan, yaitu membuang segala kelaliman, melepaskan kuk penindasan, penekanan dan mulai berbagi kasih kepada sesama serta menaruh belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

20.8.10

You Are My Father

You Are My Father Chords and Lyrics – True Worshippers
Songwriter: Arvid Gunardi & Sidney Mohede



IT DOESN’T MATTER WHERE I RUN, YOU’RE THERE FOR ME
IT DOESN’T MATTER WHAT I’VE DONE YOUR LOVE’S FOR ME
YOU WIPE AWAY THE TEARS, YOU LIFT ME WHEN I FALL
MY LIFE IS SAFE BY THE MERCY OF YOUR GRACE




IT DOESN’T MATTER WHERE I GO, YOU WALK WITH ME
IT DOESN’T MATTER WHEN I FALL, YOU COVER ME
YOU WIPE AWAY THE TEARS, YOU LIFT ME WHEN I FALL
MY LIFE IS SAFE BY THE MERCY OF YOUR GRACE


YOU ARE MY FATHER, PROVIDER
YOU’RE MY DELIVERER
YOUR MERCIES EMBRACE ME, SURROUND ME
THROUGH YOUR EVERLASTING LOVE
FATHER I WORSHIP YOU
FATHER I WORSHIP YOU




AND YOUR LOVE IS FOR ME
AND YOUR LOVE IS FOR ME
AND YOUR LOVE IS FOREVER



 
 
Feel so blessed to hear this song.  I cry when I think deeply about the meaning of the lyrics.  The real father never intimidates his child when she/he did something wrong.  The real father has the real love to give, never fails, and always forgive the faults and always accept her/him to come back.  That's my Daddy JC.  He always loves me as His own lovely child.  I feel so amazed that I deserve the great love like that.  Really feel so thankful to have JC in my life...

Unstoppable Journey : Sebuah Perjalanan yang Tidak (Dapat) Pernah Berhenti

Unstoppable journey.

Nama ini entah mengapa terlintas begitu saja di pikiranku. Karena kehidupan ini memang tidak pernah dapat berhenti sampai akhirnya aku tiba pada garis akhir kehidupanku. Kehidupan adalah perjalanan panjang seumur hidup, namun bukan tanpa tujuan. Kehidupan itu selesai ketika waktu anugrah Tuhan sudah berakhir. Ketika aku mencapai kemaksimalanku. Ketika semua rancanganNya dalam hidupku telah tergenapi.

Selama kehidupan ini berjalan, tidak akan pernah ada kesempatan untuk berhenti. Ia akan terus berjalan seiring sang waktu yang berputar. Ia tidak akan pernah dapat kembali lagi, selalu berjalan maju dan tak pernah bisa mundur dan terulang lagi.

Hidup adalah perjuangan. Berjuang untuk tetap berlari saat aku mulai kelelahan. Berjuang untuk berdiri lagi ketika aku terjatuh. Ada saat-saat seluruh tekanan hidup membuat kita ingin menyerah dan berhenti dari semuanya. Namun tidak ada tombol "pause" dalam kehidupan. Ketika aku berhenti, waktu akan terus bergulir, dan begitu pula dengan kehidupan.

Seringkali setiap keadaan seakan menggodaku untuk menyerah. Tak ada lagi harapan. Tak ada lagi jalan keluar. Rasanya lelah untuk mempertahankan hidup ini. Ditambah orang-orang yang seakan mengecewakan, tak mau peduli, acuh, dan sibuk dengan urusannya sendiri. Seakan tak ada seorang pun di pihak kita, tak ada tempat untuk kita berbagi. Akku ingin berteriak. Aku ingin lari dari semua ini. Aku tak sanggup lagi. Lelah rasanya untuk tetap bersikap seperti malaikat. Aku hanya manusia biasa yang dapat melakukan kesalahan. Aku benci menjaga nama baikku dan berpura-pura kuat padahal aku lemah. Itu terkadang terlintas di pikirku.

Namun di saat seperti itu, ada seorang pribadi yang tak pernah menyerah atas kehidupanku. Dan Ia memberikan kekuatan baru untuk aku tetap berdiri dan berjalan lagi. Ketika aku datang, dengan semua ketidakmampuanku, Dia yang memampukan aku untuk tetap kuat melanjutkan perjalanan ini. Dia sumber kekuatanku. Jika aku masih dapat berdiri dan berjalan hari ini, hanya Dia satu-satunya alasan untukku tetap memertahankan kehidupanku. Aku tak punya alasan untuk menyerah, karena Dia pun belum dan tidak pernah menyerah untuk kehidupanku.

Yesaya 40:31
"..tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."

Dalam segala hal yang menekan hidupku, aku tau itu mengasah karakterku untuk menjadi lebih tajam. Dan pada akhirnya segala tekanan dan masalahlah yang membuatku belajar menjadi lebih baik dari hari kemarin. Segala yang terjadi, diizinkan terjadi untuk kebaikanku. Mungkin bukan hari ini, tapi suatu hari nanti. Seperti seorang pelari, yang terus melatih kakinya untuk menjadi kuat karena ia tak berhenti di tengah kelelahannya untuk berlari. Ketika kakinya menjadi kuat, ia akan menjadi terbiasa dengan segala rintangan kecil yang dihadapinya.

Roma 8:28-29
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasih Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara."

Aku tau, aku tidak sedang berlari sendirian. Walaupun mungkin tak ada satu suporter pun yang menyorakiku untuk tetap semangat berlari, tapi aku akan selalu melihat lurus ke depan, bahwa di garis akhir, sang pribadi itu telah menunggu untuk aku dapat menyelesaikan perjalananku. Aku tak boleh menyerah di tengah perjalananku. Karena aku tak mau membuatNya menunggu terlalu lama.

Filipi 3:13-14
"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan beralri-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."

14.8.10

Berdoa dan Bekerja


2 Tesalonika 3
7  Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
8  dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.
9  Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
10  Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
11  Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
12  Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.

Dunia kerja dan bisnis tidak dapat dipisahkan dari dunia rohani.  Seringkali saya sering mendengar pengkotak-kotakan dunia rohani dan sekuler.  Dalam surat Paulus pada jemaat Tesalonika, entah beberapa ratus tahun yang lalu, sudah diungkapkan bahwa tidak ada yang lebih penting dari keduanya: dunia sekuler maupun dunia rohani.  Dalam perikop ayat yang kita baca, Paulus memberi judul yang menarik.  Berdoa dan Bekerja.  Mengapa bukan Berdoa atau Bekerja?  Karena Paulus pun mengerti bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan.

Lihat Paulus.  Dalam kesibukan pelayanannya, Paulus pun bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.  Ia bekerja dengan profesional dan melakukan yang terbaik.  Dalam pekerjaan dan usaha yang dilakukannya, ia memiliki excelent spirit dan ia mengerti bahwa dalam pekerjaannya, ia sedang menjalankan visi Tuhan yang terbesar dalam kehidupannya.

Seringkali kita menganggap bahwa dunia pelayanan dan kegiatan-kegiatan rohani lebih penting daripada pekerjaan dan usaha kita.  Saya mulai menyadari, bahwa ternyata Tuhan menempatkan saya di dunia ini bukan untuk hanya diam dan sibuk di gereja, namun untuk pergi keluar dan menjangkau banyak orang dalam marketplace yang Tuhan percayakan pada saya.

Kita tanpa sadar telah menggeser anggapan bahwa pelayanan lebih penting dari pekerjaan kita.  Tetapi justru di marketplace masing-masing kita lah, tempat pelayanan kita yang sesungguhnya.  Di mana lewat pekerjaan kita, kita "melayani" orang-orang yang belum mengenal kasih Kristus dan membawanya kepada keselamatan yang telah terlebih dahulu kita terima.  Banyak orang Kristen yang lupa, untuk apa ia dipanggil.  Bukan hanya untuk "jago kandang", tapi pergi keluar dan berdampak bagi marketplace nya.

Banyak dari kita yang terlalu banyak "berdoa" (baca: sekedar sibuk dengan kegiatan kerohanian), namun sedikit "bekerja" (baca: melakukan visi Tuhan untuk menjangkau jiwa dengan kehidupan kita dan kasih Kristus yang terpancar dari karakter dan perbuatan kita di marketplace kita).  Tidak ada yang lebih penting dari keduanya.  Dua-duanya harus menjadi seimbang.  Jangan ada salah satu yang lebih tinggi porsinya.  Bayangkan jika semua orang yang telah mengenal Kristus hanya "berdoa" tanpa "bekerja", atau "bekerja" tanpa "berdoa".  Tidakkah tujuan Tuhan yang sesungguhnya tercapai dalam kemaksimalan hidup kita?

Saya menyadari bahwa terkadang, saya menjadi orang yang sangat berpengaruh di tengah-tengah lingkungan rohani, namun menjadi orang yang tidak memberikan pengaruh yang besar di tengah-tengah lingkungan "sekuler" tadi.  Sangat sulit sepertinya, untuk menjadi berkat dan memberikan pengaruh dalam lingkungan keluarga maupun pekerjaan saya.  Bagaimana saya harus tetap memancarkan karakter Kristus dalam hidup saya, saat saya berada di bawah tekanan, saat saya mengalami masalah, saat saya difitnah, saat saya melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.  Tapi itulah integritas.  Di saat semua orang melihat saya tetap bersinar di tengah-tengah kegelapan, di situlah saya memberikan kemuliaan dan perkenanan tertinggi kepada Tuhan.

Bekerja DAN berdoa, adalah dua kunci penting untuk menjadi maksimal.  Orang bekerja menjalankan visi Tuhan bagi dunia dalam hidupnya, tidak akan pernah menjadi lelah dan menyerah, karena ia memiliki kekuatan yang tak pernah sirna dari kehidupan doa yang berkualitas.

Quotemeal : Devotionals : HEARTLIGHT®

Quotemeal : Devotionals : HEARTLIGHT®

1.8.10

Wanita dan Kekuatannya

Seringkali aku mensyukuri bahwa aku seoang wanita yang dapat menangis saat aku terluka. Namun apakah Tuhan memberikanku air mata untuk ini? Kurasa tidak. Seperti seorang anak kecil yang mudah mengekspresikan keinginannya dengan air mata "buaya"nya? Oh..tidak. Aku tak ingin seperti itu. Aku bukan anak kecil lagi. Wanita yang dewasa memang bukan tidak pernah menangis lagi. Tapi ia tau dengan tepat kapan dan untuk apa ia mengeluarkan air matanya. Air mata bukanlah senjata paling ampuhku untuk menghadapi masalah. Aku tak perlu bersembunyi di balik sosok wanitaku yang dianggap kaum lemah dan tak berdaya.


 

Saat wanita dijadikan, ia dibentuk sendiri oleh tangan Tuhan. Tuhan membentuk hatinya dengan lembut. Ia menyentuhnya sendiri dengan tanganNya. Ia diciptakan dengan intuisi dan kepekaan yang luar biasa, perasaan dan hati yang lembut. Ia membuat citra diriNya sebagai pribadi yang lembut dan penuh kasih, dalam diri seorang wanita. Namun seringkali aku menyalahgunakan keistimewaanku dengan emosi negatifku. Aku menjadi cepat sensitif dan tersinggung, mudah berpikiran buruk pada seseorang yang belum kukenal. Aku mudah marah dan moodku mudah sekali berubah-ubah. Sama sekali berbeda dengan tujuan semula aku diciptakan.


 

Ia menciptakan aku dengan kelembutan dan kepekaanNya dalam diriku, supaya aku dapat menjadi penolong bagi semua orang di sekelilingku. Dengan kepekaanku, aku dapat mengerti kebutuhan orang-orang yang membutuhkan bantuanku. Dengan kelembutan hatiku, aku dapat menjadi pendamai bagi mereka yang berada dalam seteru. Dengan kelembutan hatiku, aku dapat menyatakan kasih bagi mereka yang memerlukannya.


 

Wanita dibentuk dari tulang rusuk seorang pria. Ia dijadikan untuk menjadi pribadi yang teguh dan kokoh, bukan wanita yang rapuh dan lemah. Ia diciptakan untuk menjadi pelindung bagi yang lemah, memberikan rasa aman dan nyaman dengan roh yang lemah lembut dan tentram.


 

Setiap masalah yang diizinkan Tuhan terjadi dalam kehidupanku adalah seperti sebuah kendaraan yang membawaku kepada tujuan utama Tuhan saat menciptakanku. Semua yang terjadi akan membentukku menjadi semakin kuat dalam kewanitaanku. Masalah diberikan bukan untuk membuatku menyerah, tapi membuatku belajar sesuatu hal yang baru dalam hidupku. Saat aku memerhatikan diriku sendiri di depan cermin, aku berkata dalam hatiku sambil tersenyum: "Wahai wanita kepunyaan Allah, ambillah kekuatanmu dan jadilah maksimal dalam tujuan Tuhan menciptakanmu."