Search

27.6.07

Taat Cuma Kalo Ada Yang Liat

Iklan tersebut di atas cukup menggelitik saya ketika saya menontonnya di televisi. Iklan tersebut menceritakan tentang seseorang yang melanggar peraturan lalu lintas karena tidak ada polisi yang mengawasinya. Banyak dari kita pun seperti itu. Kita hanya menaati peraturan ketika ada ‘pengawas’nya. Namun ketika ‘pengawas’nya tidak ada, apakah kita masih menaatinya?

Begitu pula dalam hal pekerjaan. Banyak dari kita yang pura-pura sibuk mengerjakan tugas kantor ketika bos kita lewat di depan kita? Setelah itu, mata kita mungkin menatap monitor komputer. Namun siapa yang tahu kalau kita sedang asik browsing internet atau main games komputer?

Iklan tersebut di atas mengingatkan kita untuk kembali melihat diri kita sendiri, seberapa besar nilai integritas yang kita miliki dalam pekerjaan yang kita tekuni. Integritas adalah sebuah nilai sikap yang kita miliki untuk berlaku jujur dan sebenar-benarnya ketika tak ada satupun orang yang melihat perbuatan kita. Integritas berbicara soal bagaimana kita melakukan hal yang sama seperti yang pernah kita ucapkan dan menjadi pandangan hidup kita.
Kita sebagai orang percaya seharusnya memiliki pandangan dan prinsip hidup yang berbeda. Dan seharusnya pula kita memiliki nilai integritas yang tinggi dalam pekerjaan sehingga kita dapat dipercaya oleh rekan-rekan kerja dan kita bisa menjadi dampak dan berkat untuk orang lain di lingkungan kerja. Untuk memiliki integritas yang tinggi, kita harus memiliki excellent spirit dalam pekerjaan kita. Marilah kita lakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita dengan takut akan Tuhan dan jadilah berkat dalam ladang pekerjaan kita.

Padang Gurun Kehidupan

Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Yakobus 1:4

Pernah Anda berjalan melewati satu padang pasir yang gersang di siang hari yang terik? Jika Anda menjawab “belum” pun, saya yakin, setidaknya Anda punya bayangan bagaimana rasanya, bukan?
Di sanalah Allah membentuk bangsa pilihanNya, Israel, selama 40 tahun. Dapatkah Anda bayangkan bagaimana rasanya harus berjalan kaki melewati padang gurun selama 40 tahun untuk sampai ke tanah perjanjian yang bahkan belum pernah Anda ketahui?
Selama di padang gurun, banyak telah dialami oleh bangsa Israel. Kelaparan, serangan musuh, kekeringan, penyakit, dan berbagai masalah lainnya. Tuhan mengizinkan semua itu terjadi, karena Tuhan ingin membentuk karakter mereka, sehingga mereka bertumbuh.Kita juga memiliki padang gurun kehidupan kita masing-masing. Seperti bangsa Israel, terkadang kita mengeluh mengapa kita harus menempuh padang gurun tersebut, terkadang kita berkata, “Tuhan, tolong keluarkan saya dari padang gurun!”. Tapi Tuhan tidak pernah tergesa-gesa, Dia selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat memberikan jalan keluar. Saya selalu berdoa, “Tuhan, saya tidak memintaMu agar masalah saya cepat selesai. Tapi selama saya mengalaminya, saya ingin belajar dan mendapatkan sesuatu, sehingga masalah yang Kau izinkan terjadi tidak berlalu begitu saja dan menjadi sia-sia. Saya ingin karakter saya dibentuk, karena saya menganggapnya sebagai satu proses selangkah lagi menuju kedewasaan.”